Minggu, 15 Oktober 2017

Di Persimpangan Jalan

Ahhh.. entahlah gimana caranya menjelaskan apa yang hati ini rasakan.. untuk ngungkapin secara gamblang koq rasanya agak malu, mau ungkapin pake puisi tapi ga bisa bikin puisi.. yahh, mungkin ini posting ter-absurd yang pernah ku posting sejauh ini, karna aku agak kesulitan untuk mejelaskannya secara jelas, biar ini seperti kabut yang kalian maknai dengan pandangan kalian masing-masing..

*************************************************

Rasanya sekarang itu seperti lagi di persimpangan jalan.. tapi ga tau mau melangkah ke arah mana.. dua jalan yang ada di depan ku saat ini sama-sama baik, tapi juga sama-sama ga bisa ngasih kepastian apakah ujung dari jalan itu indah, buntu, atau justru jurang..

sepertinya aku belum lulus di ujian yang sebelumnya, karna aku kembali diperhadapkan dengan ujian yang sama kali ini..  dan meskipun sudah pernah berada di posisi ini, tapi tetap aja masih sulit untuk bisa mengambil keputusan mau jalan ke arah yang mana..

aku ga tau mana yang harus di utamakan.. kenyamanan, keamanan,atau apa?

tapi.. dalam situasi ini, ada satu hal yang sangat aku syukuri.. karna pada akhirnya, aku berani keluar dari cangkang ku, aku berani keluar menunjukan apa yang sebenarnya aku rasakan, aku bisa menahan ego ku yang bikin semuanya semakin terlihat jelas buat aku..

apa yang dulu aku simpan, apa yang dulu aku takutkan, apa yang dulu selalu aku lepaskan, apa yang dulu selalu aku biarkan berlalu begitu aja di depan mataku kali ini bisa ku pegang.. bisa aku tahan di dekapanku.. dan rasanya lega banget.. semua gengsi, semua rasa takut dan malu dulu aku buang jauh untuk bisa sampai di titik ini..

aku ga peka? noooo.. aku cuma takut untuk bertindak..

hmmm, bisakan aku tetap disini? bisakah aku tetap di titik ini tanpa ada yang mengusik lagi?

ga bisa.. titik ini cuma titik yang kosong sementara karna pemilik sebenarnya hanya sedang tidak berada di tempat, meskipun pemiliknya belum tau kapan kembali, atau belum tentu kembali tapi tetap aja masih ada kemungkinan dia untuk kembali mengambil wilayahnya ini..

titik ini yang aku maksud dengan titik persimpangan.. karna jalan yang aku pilih belum pasti bisa ku lalui karna masih nunggu sang pemilik tanah kasih ijin lewat.. dan di sisi jalan yang lain, jalan sudah terbuka lebar tapi hatiku yang berat untuk melangkah kesana..

haruskah aku diam dulu di titik ini? selagi aku masih punya waktu untuk menikmatinya.. ahhh, aku harap waktu ini ga cepat berlalu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar