Tidak lagi mampu dihitung berapa tetes air mata yang jatuh, berapa bekas luka yang sudah terlukis di kanvas hati, berapa banyak maaf yang harus diberi meski tak pernah diminta, dan berapa banyak kehilangan setelah dia datang lalu pergi entah kemana lagi.
Pencarianku seakan tidak pernah berarti, dunia lain selalu dipilihnya tepat di depan mataku, tidak sekali, itu berulang kali.. Aku selalu kalah di garis finish, aku selalu berusaha berlari menuju finish, tetapi juri selalu memilih orang lain sebagai pemenang.. aku selalu menjadi penonton kebahagian dia dengan pemenang yang dia pilih, tetapi aku selalu menjadi pejuang ketika tidak ada lagi orang yang mau berlari untuknya.